Pengertian Dan kelebihan berserta penulisan dalam bahasa pemrograman Assembly

Bahasa rakitan atau lebih umum dikenal sebagai Assembly adalah bahasa pemrograman tingkat rendah yang digunakan dalam pemrograman komputer, mikroprosesor, pengendali mikro, dan perangkat lainnya yang dapat diprogram. Bahasa rakitan mengimplementasikan representasi atas kode mesin dalam bentuk simbol-simbol yang secara relatif lebih dapat dipahami oleh manusia. Berbeda halnya dengan bahasa-bahasa tingkat tinggi yang berlaku umum, bahasa rakitan biasanya mendukung secara spesifik untuk suatu ataupun beberapa jenis arsitektur komputer tertentu. Dengan demikian, portabilitas bahasa rakitan tidak dapat menandingi bahasa-bahasa lainnya yang merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Namun, bahasa rakitan memungkinkan software engineer memanfaatkan secara penuh kemampuan suatu perangkat keras tertentu yang biasanya tidak dapat ataupun terbatas bila dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi. 

Pada bahasa rakitan, software engineer umumnya menggunakan sebuah program utilitas yang disebut sebagai perakit (bahasa Inggris: constructing agent) yang digunakan untuk menerjemahkan kode dalam bahasa rakitan tersebut ke dalam kode mesin untuk perangkat keras tertentu. Sebuah perintah dalam bahasa rakitan biasanya akan diterjemahkan menjadi sebuah instruksi mental aide dalam kode mesin, berbeda halnya dengan kompiler pada bahasa pemrograman tingkat tinggi yang menerjemahkan sebuah perintah menjadi sejumlah instruksi dalam kode mesin. 

Beberapa perangkat lunak bahasa rakitan terkenal biasanya menyediakan tambahan fitur untuk memfasilitasi expositions pengembangan program, mengontrol compositions perakitan, dan alat bantu pengawakutuan (troubleshooting).

A. Kelebihan Assembly.



1. Dari segi ukuran program yang dihasilkan memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan bahasa tingkat menengah, apalagi bahasa tingkat tinggi. Karena kode mental aide didalam pemrograman Assembly langsung diterjemahkan satu-satu ke dalam bahasa mesin, atau dapat disebutkan pula bahwa setiap instruksi dalam bahasa rakitan merupakan representasi dari instruksi kode mesin. Sedangkan bahasa pemrograman tingkat tinggi biasanya menerjemahkan instruksi ke sejumlah kode mesin. 

2. Dari segi ukuran program yang kecil, sehingga ukuran penyimpanan yang digunakan juga lebih kecil atau dengan customized organization lain hemat memori. 

3. Dan dari segi ukuran program yang kecil pula membuat waktu untuk pengeksekusian perintah menjadi lebih cepat dibanding bahasa pemrograman lainnya. 

4. Bahasa Assembly juga dapat memanfaatkan penuh perangkat keras tertentu yang bisa dimanfaatkan, sedangkan bahasa pemrograman lainnya tidak memungkinkan untuk memanfaatkan penuh perangkat keras, karena orang awam yang tidak mengerti komputer bakal merusak perangkat keras yang 

B. Penulisan dalam bahasa Assembly.

Pada penulisan program dalam bahasa Assembly harus berekstensi .ASM, setelah itu program dikompilasi menjadi record object dengan ekstensi .OBJ, langkah selanjutnya dilink menjadi executable document dengan berekstensi .EXE/.COM, executable record ini yang bisa dijalankan. Untuk melakukan kompilasi program dapat digunakan programming Turbo Assembler (TASM). 

Perlu diketahui bahwa setiap prosessor pada komputer memiliki kontruksi equipment yang berbeda sehinggaa bahasa Assembly yang digunakan tiap prosessor juga berbeda. Hanya pola dasar dan cara penulisannya saja yang sama. 

Terdapat 2 bagian pada program dalam bahasa Assembly..

1. Get together Directive merupakan bagian pada kode berfungsi sebagai pengarah bagi constructing agent/compiler untuk menata program. 

2. Guidance merupakan bagian kode yang harus dieksekusi oleh CPU dengan melakukan operasi yang telah di perintahkan pada program.


Semoga bermanfaat.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment